Organisme pengganggu tanaman atau yang biasa dikenal dengan istilah OPT merupakan semua organisme yang dapat mengganggu tumbuh kembang tanaman sehingga dapat menyebabkan penurunan potensi hasil yang secara langsung karena menimbulkan kerusakan fisik,
gangguan fisiologi dan kompetisi hara terhadap tanaman. Adanya OPT pada tanaman budidaya berdampak kepada timbulnya masalah-masalah lain yang bersifat sosial, ekonomi, dan ekologi. Salah satu organisme pengganggu tanaman yang perlu di waspadai yaitu hama kutu kebul.
Kutu kebul (Bemisia tabaci) merupakan hama utama bagi tanaman sayuran di Indonesia. Kutu kebul ini merupakan serangga yang berukuran kecil dan berwarna putih. Biasanya menyerang tanaman cabai, tomat, timun dan semangka.Hama kutu kebul memiliki efek ganda dalam merusak tanaman. Selain merusak tanaman secara langsung, kutu kebul juga dapat memberikan kerusakan secara tidak langsung bagi tanaman.
Kerusakan secara langsung dapat menimbulkan gejala keriting daun, klorosis (menguning), belang (mozaik), serta jika serangan sudah parah dapat menyebabkan tanaman menjadi kerdil dan tidak produktif. Selain kerusakan secara langsung, kerusakan secara tidak langsung di tanaman yaitu kutu kebul dapat berperan sebagai vektor penyebar virus penyakit kuning (gemini virus). Virus gemini ini ditularkan secara persisten yang artinya sekali kutu kebul makan tanaman yang mengandung virus kuning, maka selama hidupnya dapat menularkan virus kuning.
Kutu kebul sebagai vektor penyebar virus penyakit kuning mempunyai kisaran inang yang luas dan mampu menginfeksi berbagai jenis tanaman seperti cabai, tomat, terung, tembakau, timun, semangka, kubis, kentang dan sebagainya. Dengan adanya serangan hama kutu kebul ini tentu menjadi perhatian bagi para petani agar jangan sampai terserang virus kuning atau menyebabkan kerugian yang besar. Untuk mengatasi hal tersebut berikut ini cara mencegah dan mengatasi kutu kebul pada tanaman :
Pengedalian dengan cara alami
• Menanam tanaman penghalang dengan tujuan untuk menghalangi serangga masuk ketanaman budidaya utama. Tanaman jagung merupakan salah satu tanaman yang biasa di pergunakan untuk menghalangi serangan OPT masuk ke tanaman budidaya.
• Melakukan rotasi tanaman, hal ini dilakukan untuk menghentikan atau memutus siklus hidup hama kutu kebul (Bemisia tabaci). Teknik pergiliran tanaman dilakukan dengan menanam tanaman yang bukan sejenis atau bukan tanaman inang kutu kebul. Cara ini cukup efektif untuk mengurangi populasi kutu kebul dan menghambat perkembangbiakannya.
Pengendalian dengan cara kimiawi
Pengendalian dengan munggunakan bahan kimiawi ini tentu harus tepat, tepat sasaran, tepat jenis pestisida, tepat dosis dan penggunaannya untuk hasil yang optimal. Beberapa petani menggunakan cara kimiawi ini agar lebih cepat dalam mengatasi permasalahan hama kutu kebul, AGUS 100 SC merupakan insektisida spesialis pengendali kutu kebul yang juga banyak dipergunakan oleh beberapa petani cabai.