Tanaman yang tumbuh subur dan berbuah lebat menjadi harapan bagi semua para petani. Selain dari hasil panen yang maksimal, kualitas buah yang baik juga menjadi salasatu kepuasan tersendiri bagi para petani. Karena apa yang sudah dilakukan dan dijaga sebaik mungkin akan berbuah manis dikemudian hari.
Dalam pelaksanaannya tak sedikit petani yang menemukan permasalahan. Untuk mengantisipasi berbagai masalah atau penyakit yang nantinya menyebabkan kerugian bahkan sampai gagal panen, kali ini Advansia akan berbagi informasi mengenai patek pada cabai dan cara mengatasinya.
Penyebab dan ciri-ciri penyakit patek (antraknosa) pada cabai
Penyakit patek (antraknosa) yang sering terjadi pada cabai ini disebabkan oleh jamur colletotricum capsici dan jamur gloeosporium sp, jenis jamur ini biasanya menyerang bagian tengah buah cabai yang sudah matang. Penyakit patek ini dapat membawa kerugian besar bagi petani, hasil panen dapat berkurang hingga 50 – 90 % pada musim hujan. Selain itu jamur penyebab antraknosa berkembang cepat di daerah yang memiliki kelembaban tinggi disertai suhu udara yang juga tinggi.
Ciri ciri yang sering terjadi pada penyakit antraknosa (patek) pada cabai ini
Cara mengatasi penyakit patek (antraknosa) pada cabai
- Pemilihan bibit cabai yang sehat dan tahan serangan antraknosa.
- Pemilihan bibit cabai yang sehat dapat mengurangi serangan antraknosa. Hal ini sangat penting dilakukan karena dengan kita memilih dan menggunakan bibit cabai yang sehat akan mempengaruhi hasil dari tanaman tersebut.
- Pengggunaan (mulsa)
- Gunakan mulsa (bahan seperti jerami, serbuk gergaji, dedaunan, dan sebagainya) untuk mengurangi kelembaban di musim hujan.
- Perhatikan jarak tanam cabai
- Jarak antar tanaman cabai juga perlu kita perhatikan agar tidak terlalu rapat, hal ini dilakukan untuk mengurangi kelembaban terutama di musim penghujan.
- Penyaluran air (drainase) dan guludan dibuat lebih tinggi di musim hujan
- Cara ini penting dilakukan untuk menghindari terjadinya genangan air di musim pengujan.
- Penggunaan pupuk yang berimbang
- Gunakan pupuk yang berimbang dengan mengurangi pupuk nitrogen dan menambah pupuk yang mengandung kalium (K) dan unsur Calsium (Ca) hal ini berguna untuk menguatkan tanaman dari serangan jamur.
- Pengguaan Fungisida
Gunakan fungisida secara tepat untuk menlindungi tanaman cabai dari penyakit antraknosa.
Upaya pencegahan/ preventif dengan fungisida dapat dilakukan ketika tanaman cabai sudah mulai mengeluarkan buah, sekitar umur 40 HST dengan menggunakan fungisida AMOTAN 250 SC dengan bahan aktif Azoksistrobin 250 g/l terdaftar ditanaman cabai untuk mengendalikan Antraknosa.
Info lebih lengkap mengenai fungisida AMOTAN 250 SC klik di sini -->